Jelang Pembukaan Pekan Raya Lampung 2024 Kawasan pekor Semrawut Perencanaan EO Dinilai tidak maksimal

Onenewslampung, BANDAR LAMPUNG — Lubernya pedagang kakilima yang membuat sempitnya lalulintas jalan menuju pintu Gerbang masuk kawasan PKOR, yang menjadi pemicu terjadi kesemerawutan kendaraan serta pengunjung pejalan kaki yang akan menuju area Pekan Raya Lampung (PRL), ditambah lagi minimnya Petugas yang mengatur lalulintas.

Kondisi diatas terjadi saat menjelang acara pembukaan Pekan Raya, Rabu (22/5/2024) pukul 16.00 Wib, kondisi yang sama juga terjadi pada Gerbang masuk melalui Jalan Soekarno – Hatta (Baypass), karena pintu gerbang hanya berjarang kurang lebih dua puluh meter dari badan jalan Soekarno – Hatta maka otomatis terjadi penumpukan kendaraan sehingga laju kendaraan Jalinsum menjadi tersendat.

Kejadian ini menandakan bahwa perencanaan dan skenario yang disusun oleh pihak Event Organizer (EO) selaku pelaksana kegiatan tidak dilakukan secara maksimal, EO diduga hanya terfokus merancang penetapan harga tiket masuk pengunjung tanpa memperhatikan kenyamanan pengunjung yang akan menikmati Pekan Raya ini.

Sebelumnya diketahui pula bahwa Pemerintah Daerah Provinsi Lampung menggandeng PT. Grand Modern Indonesia sebagai mitra penyelenggara PRL 2024, sesuai Keputusan Gubernur Lampung Nomor G/212/B.04/HK/2024 tanggal 1 Maret 2024.

Sekda Provinsi Lampung, Fahrizal Darminto beberapa waktu lalu menjelaskan bahwa penyelenggara mengenakan tarif dasar sebesar Rp 15 ribu pada hari kerja (weekday) dan Rp 35 ribu-Rp 50 ribu pada akhir pekan (weekend).

Dibandingkan harga tiket pada tahun sebelumnya, kali ini jauh lebih mahal. Walau panitia menggratiskan tiket masuk untuk anak-anak dengan tinggi di bawah 1 meter, ibu hamil dan lansia di atas 60 tahun (menggunakan e-KTP dan hanya berlaku 1 kali kunjungan).

“Kita melihat dari kemampuan masyarakat sekarang. Ya intinya 35 ribu rupiah sampai 50 ribu rupiah karena itu kan ada artis-artis Ibukota. Untuk weekday kita juga memerhatikan artis lokal, tarif dasar tetap 15 ribu rupiah kalau weekday,” kata Sekdaprov Lampung, Fahrizal Darminto.

Sebagian masyarakat berharap dengan gelaran event Pekan Raya Lampung 2024 ini diharapkan dapat mendongkrak potensi lokal, baik produk lokal maupun sumberdaya manusianya, namun EO sepertinya dengan bangga menampilkan para artis dan group band nasional ketimbang menampilkan artis-artis lokal .
(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *