BMKG Pasang Alat Deteksi Tsunami di Lampung, Warga Pesisir Diminta Waspada

OneNewsLammpung, Lamung — Pemerintah pusat melalui BMKG menunjukkan keseriusannya dalam mengantisipasi potensi bencana alam di Provinsi Lampung. Sebagai upaya mitigasi, BMKG telah menurunkan empat alat deteksi tsunami yang dipasang di beberapa lokasi strategis. Salah satunya sudah terpasang di Pulau Pahawang, Kabupaten Pesawaran, sementara dua alat lainnya dipasang di Kabupaten Lampung Selatan, dan satu di Kabupaten Tanggamus.

Kepala Desa Pulau Pahawang, Ahmad Salim, mengonfirmasi bahwa alat deteksi tsunami sudah terpasang di Dermaga 4 Ketapang. Dalam pernyataannya pada Senin (30/12/2024), Ahmad Salim berharap pemasangan alat ini dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat pesisir. Ia juga mengimbau agar warga pesisir, termasuk nelayan dan pelaku pariwisata, tetap waspada, terutama mengingat informasi dari BMKG yang mengindikasikan puncak pasang air laut tertinggi hingga 4 Januari 2025 mendatang.

Sebelumnya, Stasiun Meteorologi Maritim Lampung telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi pasang maksimum air laut melalui surat bernomor: ME.01.02/081/KLMP/XII/2024 tertanggal 28 Desember 2024. Surat tersebut, yang ditandatangani oleh Forecaster on Duty, Meldisa Putri Maulidyah, STr.met, memperingatkan adanya peningkatan ketinggian pasang air laut mulai 30 Desember 2024 hingga 4 Januari 2025. Fenomena ini dipengaruhi oleh adanya bulan baru pada 31 Desember 2024, yang berpotensi menyebabkan terjadinya pasang maksimum.

Peringatan ini menyebutkan bahwa pasang maksimum air laut berpotensi mengakibatkan banjir di beberapa wilayah pesisir Lampung, termasuk pesisir Bandar Lampung, Kabupaten Tanggamus, Kabupaten Lampung Selatan, dan Kabupaten Pesawaran, serta wilayah pesisir timur dan barat Lampung. Selain itu, fenomena ini diperkirakan dapat mengganggu aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan, seperti kegiatan bongkar muat, serta aktivitas di pemukiman pesisir dan sektor perikanan darat.

Stasiun Meteorologi Maritim Lampung menghimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dan mengikuti perkembangan informasi cuaca maritim sebagai langkah antisipasi terhadap potensi dampak dari pasang maksimum air laut.

(**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *