ONENEWSLAMPUNG,Lampung Selatan—pemerintah kabupaten Lampung Selatan memprioritaskan bidang sarana dan prasarana wilayah dengan memfokuskan pembangunan infrastruktur khusus transportasi darat melalui Program Pembiayaan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) bekerja sama dengan Kementerian Keuangan sebagai alternatif sumber pembiayaan infrastruktur diluar APBD Kabupaten Lampung Selatan.
Melalui pembiayaan ini , Pemerintah Kabupaten ( Pemkab) Lampung Selatan yang dipimpin Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto terus kerja keras dalam peningkatan infrastruktur dengan melakukan Peningkatan Jalan , terutama dalam hal Infrastruktur Jalan Mantab yang saat ini telah mencapai 70 persen lebih selama 4 Tahun tuntas.
Koridor Serdang-Jatibaru-Talang Jawa-Batas Lampung Timu dengan panjang 20,591 km. Koridor Sidomulyo- Sidoarjo -Bumidaya -Palas dengan panjang 28,75 km.
Di tahun 2024 ini akan dituntaskan sampai dengan tahun 2025, sehingga bisa tercapai jalan mantab di koridor – koridor jalan utama..
Selanjutnya untuk pembangunan jalan kabupaten dan lingkungan. Dengan jumlah jalan kabupaten yang di bangun pada tahun 2023 berjumlah 36 ruas jalan dan panjang ± 45 KM.
Sedangkan jumlah jalan Lingkungan yang di bangun pada tahun 2023 berjumlah 75 ruas jalan dan panjang ± 30 KM.
Sementara pada tahun 2024 ,jumlah jalan kabupaten yang akan dibangun berjumlah 12 ruas jalan dan panjang ± 40 KM. Jumlah jalan Lingkungan yang akan di bangun berjumlah 7 ruas jalan dan panjang ± 4,75 KM.
Sekitar 23,5% atau kurang lebih 230 kilometer dari total jalan kabupaten Lampung Selatan sepanjang 1.024 kilometer perlu dilakukan perbaikan karena dalam kondisi rusak berat.
Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Lampung Selatan (PUPR Lamsel) optimis perbaikan jalan rusak di daerah kabupaten setempat akan rampung sesuai target.
Hasanudin selaku Kabid Bina Marga pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) saat ditemui ruangan kerjanya pada Selasa (14/5/2024) lalu memaparkan, jika total jalan kabupaten di wilayah Lamsel hingga mencapai 1.024 kilometer.
“Dari total 1.024 kilometer panjang jalan kabupaten itu, ada sekitar 23,5% atau kurang lebih 230 kilometer kondisi jalan perlu dilakukan perbaikan,” Kata dia.
Menurut Hasanuddin, estimasi biaya yang harus dialokasikan hingga mencapai Rp500 milyar yang ditargetkan bakal rampung pada 2025-2026, untuk memperbaiki 230 kilometer jalan rusak tersebut.
”Sementara sekitar 794 kilometer jalan di Lampung Selatan mantap yang sehari-harinya dipergunakan masyarakat untuk berlalu lintas,” pungkas dia.
Dari data tersebut, kata Hasanuddin , maka prosentase antara jalan mantap dan jalan rusak masih dalam posisi ideal yakni 76,5% berbanding 23,5%.
Dia pun tak menampik, jika realisasi perbaikan jalan yang tercover pada tahun anggaran 2024 ini jauh dibawah target sebelumnya.
Dia mengatakan, pada awalnya PUPR menargetkan bakal dapat membangun jalan minimal sepanjang 100 kilometer.
“Faktor keterbatasan anggaran, karena ada asumsi pendapatan yang tak terealisasi. Alhasil, pembangunan jalan yang tercover pada 2024 ini hanya sekitar 30 kilometer saja dengan bujet alokasi anggaran kurang lebih hanya sekitar Rp75 milyar,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Hasanuddin pun merincikan realisasi kegiatan pembangunan jalan yang tercover pada 2024 yang tersebar di 17 kecamatan, seperti pembangunan jalan Tanjung Baru-Baru Ranji Kecamatan Merbau Mataram Rp1 miliar, jembatan Desa Baru Ranji ke Tanjung Baru Kecamatan Merbau Mataram sekitar Rp 6 miliar.
Selanjutnya , Talang Jawa-Neglasari Kecamatan Katibung Rp4 miliar. Kemudian ada ruas jalan Simpang Palas-Palas Aji Rp7 miliar, Bumi Harapan-Margo Dadi Rp5 miliar, dan Margo Lestari-Suka Maju Rp16,5 miliar.
”Dan ruas jalan Merak Belantung-Bulog Rp8,9 miliar, Lubuk Kamal -Sidomakmur Rp3,7 miliar, Way Arong-Sidoharjo Rp1,5 miliar, Puji Rahayu-Tanjung Harapan Rp1,5 miliar, Lebung Sari-Sumber Agung Rp1,5 miliar, Tegineneng -Rulung Raya Rp6 miliar, Manda-Margo Mulyo Rp1 miliar, dan Hajimena-Pesawaran Rp1 miliar,” Tutup Hasanuddin (rls/ds)