Onenewslampung.com, BANDAR LAMPUNG — Isu kecurangan yang merajalela di Lampung telah mengguncang publik. Pertamina Patra Niaga, anak perusahaan PT Pertamina yang bertanggung jawab atas distribusi BBM, kini berada di bawah sorotan tajam setelah mencuatnya dugaan kecurangan sistematis di sejumlah SPBU dan keterlibatan kendaraan tengki resmi Pertamina dalam aktivitas ilegal yang mengejutkan.
Pertamina Patra Niaga dengan tegas menyatakan akan segera melakukan investigasi menyeluruh terhadap tuduhan ini. Mereka berjanji tidak akan tinggal diam jika ada pihak yang terbukti melakukan pelanggaran, dan akan menjatuhkan sanksi tegas tanpa pandang bulu.
“Kami tidak akan memberikan ruang bagi pelaku kecurangan, baik itu oknum di SPBU maupun kendaraan tengki milik Pertamina yang diduga terlibat dalam praktik keji ini. Jika investigasi membuktikan keterlibatan mereka, sanksi berat akan dijatuhkan,” tegas Cahyo Niko Indrawan, Manager Communication Relation NCSR Pertamina Regional Sumbagsel, kepada media pada 7/8/2024.
Kecurangan yang Terstruktur dan Sistematis
Isu yang beredar mengungkap praktik curang yang terstruktur dan terkoordinasi dengan baik di Lampung. Sejumlah SPBU diduga menggunakan barcode siluman yang tidak sesuai dengan nomor polisi kendaraan, sehingga memungkinkan penyelewengan BBM subsidi secara masif. Lebih mencengangkan lagi, dugaan keterlibatan kendaraan tengki resmi Pertamina dalam aksi ini menimbulkan pertanyaan serius tentang integritas sistem distribusi BBM di wilayah tersebut.
Dalam penelusuran yang dilakukan oleh beberapa media selama sepekan terakhir, ditemukan bahwa praktik kecurangan ini melibatkan manipulasi di lapangan yang mencoreng nama baik Pertamina. Kendaraan tengki yang seharusnya mengirim BBM ke SPBU terdaftar, diduga kuat melakukan “kencing” alias penggelapan BBM dengan cara menyimpang ke gudang-gudang ilegal untuk menjual BBM subsidi ke pasar gelap.
Siapa Dalang di Balik Semua Ini?
Di balik kejahatan ini, muncul nama Usup, seorang mantan polisi yang dipecat dan kini diduga menjadi otak di balik operasi pasar gelap BBM subsidi di Lampung. Menurut keterangan seorang mantan supir kendaraan tengki Pertamina, Usup diduga memiliki kekuatan besar dalam mengendalikan alur distribusi BBM ilegal ini.
“Usup, itulah namanya. Dia adalah aktor utama di balik operasi kotor ini. Dia bisa mengatur kemana kendaraan merah putih milik Pertamina harus mengirim BBM. Bahkan, dia juga yang mengurus seluruh dokumen, dari pengeluaran faktur hingga izin pengiriman. Para supir hanya mengikuti perintahnya, termasuk ketika diminta berhenti di gudang-gudang tertentu untuk melakukan penggelapan,” ungkap Iwan, mantan supir asal Kemiling yang kini berani buka suara.
meskipun indikasi kecurangan ini sudah tercium sejak lama, namun pelakunya tampak kebal hukum. Banyak yang percaya bahwa operasi ini tidak mungkin berjalan lancar tanpa adanya dukungan atau perlindungan dari pihak-pihak yang memiliki kuasa.
“Ini bukan sekedar pelanggaran hukum biasa, ini adalah kejahatan terorganisir yang melibatkan jaringan kuat di balik layar. Kita tidak bisa membiarkan mereka lolos begitu saja. Pertamina Patra Niaga harus bertindak tegas untuk membersihkan nama baik mereka dan memastikan keadilan ditegakkan,” ujar seorang sumber yang enggan disebutkan namanya.
Sebagai tanggapan atas laporan yang semakin gencar, Pertamina Patra Niaga berjanji untuk segera melakukan investigasi mendalam. Cahyo Niko Indrawan memastikan bahwa tidak ada ruang untuk kompromi dalam kasus ini, Kamis,(8/8/24)
(TIM)